Persiapkan Indonesia Maju Lewat SDM Industri Kompeten dan Berdaya Saing Global

UMKM
Hasil Usaha dari BDI Padang

Indonesia yang terdiri dari 38 provinsi dan 278 juta jiwa menyimpan potensi sumber daya alam, budaya, serta ketrampilan manusia. Tanpa pembinaan dan pengolahan yang baik semua kekayaan tersebut akan sia-sia. Banyaknya pengangguran jadi salah satu akibat jika skill tidak dibimbing di dunia industri. 

BPSDMI, Komponen Penting Kementerian Perindustrian 

Rata-rata kebutuhan pekerja industri per tahun jika ditarik garis ke belakang adalah 682.000 pekerja. 

Penyedia dan pembangunan SDM adalah tugas dan fungsi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian. 

BPSDMI-Kemenperin menaungi SMK, Politeknik, dan Akademi Komunitas yang telah mencetak lulusan kompeten bekerja di berbagai sektor industri.

Unit pendidikan di bawah Kemenperin bekerjasama dengan berbagai mitra dari dalam maupun luar negeri. 

Beberapa diantaranya adalah Swiss, Australia, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Tanzania hingga Amerika Serikat. 

Tak hanya itu unit pendidikan di bawah Kemenperin telah menorehkan prestasi, misalnya SMK-SMAK Padang yang dinobatkan sebagai SMK Terbaik 2023.

Terdapat pula 7 Balai Diklat Industri (BDI) di bawah naungan BPSDMI Kemenperin untuk memberikan pelatihan, sertifikasi dan penempatan kerja. 

Setidaknya ada 225.000 tenaga terampil telah dilatih hingga tahun 2022. Kalian tahu nggak? Kalau Indonesia juga punya Gedung Pusat Industri Digital (PIDI 4.0) yang mempercepat penerapan industri 4.0 di Indonesia. 

Rakornas SDM Industri 2023

BPSDMI Kemenperin

Pada tanggal 26-28 Juli 2023 diselenggarakan Rakornas BPSDMI di Tunjungan Grand Ballroom, Hotel Double Tree by Hilton, Surabaya. 

Rangkaian acaranya terdiri dari penandatanganan MoU yang dihadiri bapak Agus Gumiwang (Menteri Perindustrian) dan bapak Masrokhan (Kepala BPSDMI), apresiasi bagi satuan kerja dan mitra industri, pameran, FGD, gala dinner dimeriahkan oleh Salma Idol. 

Bapak Agus Gumiwang sempat memberikan pemaparan soal target Indonesia untuk menjadi negara industri tangguh 2035. 

Dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten, berdaya saing global, terobosan program dan langkah kerja yang bisa mempercepat pembangunan SDM industri produktif. 

Pak menteri juga mengingatkan agar mampu beradaptasi terhadap paradigma dari waktu ke waktu yang selalu berkembang. Misalnya, energi terbarukan dan digitalisasi. 

Kemenperin telah menyiapkan infrastruktur dan sarana prasarana untuk mendukung pengembangan SDM Industri melalui pembangunan politeknik, SMK, Akom, serta PIDI 4.0.

Bahkan pada kegiatan Rakornas tersebut, Menperin meresmikan gedung pendidikan SMK SMAK Bogor dan Politeknik Industri Petrokimia Banten. Saat ini Indonesia dalam proses untuk menjadi anggota The Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). 

OECD beranggotakan negara-negara maju, sehingga merupakan kesempatan baik untuk belajar, mensejajarkan diri, dan meninggalkan status middle income. Pastinya dengan dukungan dari seluruh pihak terutama ketersediaan SDM kompeten dan ahli di sektor industri, khususnya menguasai digitalisasi. 

MoU BPSDMI

Adapun satuan kerja dan mitra industri yang mendapat penghargaan pada acara tersebut yaitu:

Penghargaan Satker Politeknik Terbaik : Politeknik STTT Bandung

Penghargaan Satker SMK Terbaik : 
SMK-SMTI Padang

Penghargaan Satker BDI Terbaik :
Balai Diklat Industri Yogyakarta

Penghargaan Mitra Industri Terbaik :
PT. Sumber Masanda Jaya
PT. Winners International
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
PT. Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP)
PT. Mayora Indah
PT. Sri Rejeki Isman

Mengunjungi Pameran Satuan Kerja dan Mitra Industri

Saya berkesempatan melihat-lihat pameran dari berbagai satuan kerja Kemenperin. Produk-produk yang dihasilkan sangat menarik dan bernilai jual tinggi. Tinggal mencari pasar yang cocok. 

BDI Padang

Misalnya seperti dalam foto adalah krancang atau hardanger buatan tangan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Ini merupakan hasil dari Balai Diklat Industri Padang. 

Satu selendang hardanger buatan tangan dibanderol 4 juta. Wajar, sebab motifnya amat cantik, detailnya rumit, tetapi pengerjaannya rapi. Mereka menuturkan kendala yang sedang dihadapi adalah kurangnya apresiasi warga sendiri saat mereka mengadakan pameran. Sementara ketika menawarkan di luar daerah antusiasme cukup bagus. 

Ada pula BDI Medan, dengan keripik Temurui-nya yaitu keripik berbahan dasar daun kari. Saya diberikan tester dan terkejut rasanya enak. Gurih dan berbau khas daun kari. Mereka menjual satuannya Rp25.000.

BDI Medan

Bapak Agus Gumiwang pun menyempatkan mengunjungi stand-stand ini dan mencoba aneka produk buatan mereka. Salah satunya sepeda listrik dari Politeknik STMI Jakarta. 

Agus Gumiwang



Komentar

Postingan Populer