PENGALAMAN ANAK DI GIPS

Tanggal 10 Desember adalah hari bersejarah untuk saya. Selain, minggu pertama bunda cekatan. Ada kecelakaan yang menyebabkan tangan kanan si bungsu bengkok. Bertepatan pula kakak menghadapi UAS serta sempat demam dua hari. 

Saya dituntut berpikir cepat dalam tindakan karena ada tugas liputan blogger juga di hari Sabtu dan Minggunya. Disepakati berbagi tugas dengan suami, saya bersama Rizwan ke Surabaya. Sementara suami dan kakaknya di Lamongan menyelesaikan UAS. 

Kenapa membawa ke Surabaya? Bungsu sudah coba pijat dua kali di Lamongan ternyata belum jodoh sembuh kata orang Jawa. Jadi sekalian saya bisa menyelesaikan tugas, juga mengobatkan Rizwan ke dokter. 

dr. Mouly Edward yang praktek spesialis Orthopedi jadi pilihan kami. Track recordnya bagus dan ramah dengan anak-anak. Tanggal 17 Desember, bungsu akhirnya di gips. O iya kalau ada yang tanya kecelakaannya bagaimana, begini ceritanya sehari sebelum kecelakaan yaitu tanggal 9 Desember 2019 sebenarnya bungsu diare. Pertolongan pertama saya beri oralit dan stop jajan manis-manis. Esoknya, saya ke apotik membeli obat sementara bungsu di rumah bersama ayahnya. Rumah kami terasnya ada tangga, di tengah ada ubin landai untuk menaikkan motor. Ketika memakai sandal di bagian ubin dia terpeleset. Tangannya menahan beban tubuh. Sehingga sampai bengkok tulang tangannya. 

Di playground RSI Jemur
Bungsu menjalani puasa dari jam 8 pagi karena jam 3 pemasangan gips berlangsung. Sebelum bius tidur, ada rangkaian medical check up yaitu tes darah dan rontgen dada. 

Bungsu di ruang tindakan

Kami mendapat kamar di Melati berisi 6 pasien tapi cukup nyaman untuk anak-anak, ada sekat tiap tempat tidur, ruangan ber AC, dua kamar mandi, serta makanan yang enak hehehe. Petugas-petugasnya juga ramah anak. Ketika menunggu dokter spesialis pun kami masih sempat berjalan-jalan karena dia bosan. 

Bungsu jalan-jalan
sekitar rumah sakit

Jadwal molor dari semula, dokter terjebak macet akhirnya pemasangan gips dilaksanakan pukul 17.00 sampai pukul 19.00. Saya diminta masuk ruang pulih sadar selepas Isya dan bungsu dipindahkan ke kamar. Kalimat yang terlontar pertama adalah "Mau donat" Hahaha karena lapar puasa dari pagi. Pelan-pelan saya suap air minum dulu kemudian makan menu yang telah disiapkan rumah sakit. Besok, 18 Desember 2019 adalah jadwal pulang. Selanjutnya kami boleh rawat jalan, mungkin akan butuh bantuan fisioterapis juga.

Dalam kelas bunda Cekatan kami diminta memetakan hal-hal yang disuka dan bisa, disuka tapi tidak bisa, tidak disuka dan tidak bisa, tidak disuka tapi bisa. Saya berpikir inilah hal-hal tersebut

Mari fokus ke hal-hal yang saya bisa dan saya suka

1. Silaturahim

Setelah berkeluarga, sesekali rindu berkumpul bersama keluarga besar, teman-teman sekolah, teman-teman sekolah. Rasanya bahagia kalau sudah saling bertukar cerita apalagi ditemani camilan yang enak-enak hihihi.

2. Travelling bersama Keluarga

Agenda tahunan keluarga termasuk di dalamnya ibu dan adek-adek saya adalah berwisata bersama. Tak perlu mahal, yang penting bisa melepas penat sekaligus membangun bonding. Masih ada kaitannya dengan silaturahim ya sebenarnya. Tapi kalau silaturahim identik dengan kita berkunjung ke rumah mereka. Sementara travelling biasanya kami mendapat pengalaman baru karena mengunjungi tempat-tempat baru pula. Anak-anak pun dapat bahan cerita untuk proyek menulis mereka.

3. Menulis Jurnal

Hadirnya blog ini karena saya suka menulis jurnal sejak SMP, dulu menulis di buku harian yang kertasnya berwarna-warni. Kemudian kenal platform blog sehingga saya bisa menuangkan ide-ide.

4. Jualan Online

Selepas kuliah saya sudah diterima bekerja di sebuah perusahaan swasta milik asing. Rasanya menyenangkan memiliki penghasilan sendiri. Tapi karena kewajiban sebagai ibu dan istri, saya merelakan resign dari kantor dan dengan bahagia menjalani peran baru. Ingin tetap berpenghasilan dari rumah, saya meminta ijin suami berbisnis online. Alhamdulillah diijinkan dan bertambahlah kebahagiaan memegang uang sendiri tanpa meninggalkan tugas domestik.

5. Membacakan cerita untuk anak

Anak-anak suka mendengar cerita dan ternyata klop dengan saya yang suka membaca. Tiap malam sebelum tidur kami hapalan surat pendek, memulai aktivitas membaca cerita dan menutupnya dengan doa tidur. Kalau absen sehari saja, Anak-anak bertanya dongeng apa yang akan dibaca malam ini? Sehingga saya bersemangat kembali melakukannya.



#bundacekatan
#buncekbatch1
#buncekIIP
#institutibuprofesional


Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer