5 Alasan Kalian Mesti Mengunjungi Kampung Lali Gadget, Sidoarjo


Anak 80 dan 90-an seperti saya pasti akrab dengan petak umpet, gobak sodor, congklak. Dulu tiap pulang sekolah, pasti janjian dengan teman untuk memainkannya. Masuk tahun 2000, teknologi makin mendominasi. Gadget sudah menjadi bagian kehidupan, mulai dari yang tua hingga muda.

Permainan tradisional terlupakan, millenial hingga gen Z lebih asyik dengan dunia dari balik layar smartphone masing-masing. Putri saya sendiri pun, kelahiran tahun 2013 ketika dikenalkan dengan congklak dan engklek merasa takjub. Ternyata orangtuanya bisa hidup minim perangkat elektronik.

Padahal aneka permainan tradisional itu, punya banyak manfaat untuk pertumbuhan mereka. Pertama, sarana bersosialisasi dengan semua kalangan usia sebab permainan tradisional dapat dimainkan siapa saja. Kedua, menjaga kesehatan tubuh kebanyakan permainan tradisional melibatkan koordinasi keseluruhan anggota tubuh. Ketiga, permainan tradisional bisa meningkatkan kreativitas, seperti gobak sodor dimana pemain harus mempunyai strategi supaya dapat memasuki daerah pertahanan lawan.

Nah, di Sidoarjo ada kampung unik. Warganya malah senang mengisi waktu tanpa gawai yaitu kampung lali gadget. Diinisiasi oleh Achmad Irfandi yang memiliki misi agar anak kembali menggerakkan anggota tubuh untuk bermain dan melupakan teknologi yang kalau berlebihan dapat menimbulkan ketergantungan.

Mengapa Kalian Harus Berkunjung ke Kampung Lali Gadget?

Kampung lali gadget terletak di Pagerngumbuk, Kec. Wonoayu, Kabupaten Sidoarjo-Jawa Timur. Dari stasiun Sidoarjo jaraknya sekitar 16 km atau 38 menit perjalanan menggunakan motor. Jika naik kendaraan pribadi, lokasi dapat ditemukan secara mudah via google maps. Didirikan sejak tahun 2018 karena keresahan banyak anak kecanduan game online.

Berikut beberapa alasan menarik kalian mesti mengunjungi Kampung Lali Gadget

1. Nostalgia Masa Kecil

Bagi kalian kelahiran tahun 90-an yang pernah memainkan permainan tradisional tentu berkunjung ke tempat ini akan mengembalikan kenangan indah waktu kecil. Sebab di Kampung Lali Gadget tersedia aneka permainan tradisional termasuk belajar menjadi dalang, perpustakaan mini untuk belajar dan kegiatan menarik lainnya.

2. Alternatif Sekolah Alam

Berdasarkan pengertiannya, sekolah alam adalah sekolah alternatif yang mengajarkan peserta didik untuk langsung berinteraksi dengan lingkungan alam. Anak-anak yang datang ke sana akan diajak bermain secara tematik dan bervariasi tiap pekannya dengan permainan berbahan alam. Bisa pakai daun, batang, batu, air, udara angin, kerikil, biji-bijian, buah-buahan, tangkap lele, main lumpur, main sawah, dan seterusnya.

3. Telah Berjalan Selama 4 Tahun.

Tahun 2022 ini terhitung adalah tahun keempat kampung lali gadget telah terlaksana sejak 2018. Sehingga dapat dibilang telah berpengalaman dalam mengadakan berbagai kegiatan untuk anak-anak. Setiap minggu ada sekitar 30 anak yang datang dan mengikuti agenda di sana.

4. Orangtua Pun Ikut Belajar Soal Parenting. 

Tidak hanya anak yang akan bersenang-senang di sana tapi orangtua pun memiliki kegiatannya sendiri yaitu diskusi seputar tumbuh kembang anak. Sebab ketergantungan anak terhadap gadget bisa berkurang jika ada kesadaran orangtua. 

5. Kampung Lali Gadget Telah Mengantongi Beragam Penghargaan.

Kerja keras Irfandi selama 4 tahun ini telah membuahkan hasil. Dia memperoleh aneka penghargaan seperti Pemuda Pelopor Bidang Pendidikan Nomor 1 di Jawa Timur tahun 2020 oleh Pemprov Jatim, SATU (Semangat Astra Terpadu Untuk) Indonesia Awards 2021 Astra dan lainnya. 

Berkenalan Singkat dengan Pendiri Kampung Lali Gadget 

Namanya Achmad Irfandi, kelahiran Sidoarjo, 12 Mei 1993 merupakan lulusan Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Surabaya (Unesa), putra dari pasangan bapak Khoiril Anam dan ibu Siti Mas’udah.

Informasi tentang kampung lali gadget selengkapnya dapat dilihat pada https://instagram.com/kampunglaligadget










Komentar

Postingan Populer