CEMBURU ITU PELURU
Cemburu Itu Peluru
Harga : sekitar 30-40 ribu.
Ukuran : 20 cm
Tebal : 160 halaman
Cetakan : Kedua, Juli 2011
Penulis : Erdian Aji, Novita Poerwanto, Kika Dhersy Putri, Andi Tantono, Oddie Frente
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cemburu itu Peluru. DOR. Mati.
Apa yang ada di pikiran anda membaca rangkaian kata diatas? Bingung? 
Penasaran? Merasa aneh? Setelah flash fiction hadir berupa cerita fiksi 
sepanjang 100-500 kata. Generasi selanjutnya adalah fiksi mini, karya sastra 
akibat munculnya social media twitter. Fiksi mini menuntut penulis 
menceritakan sesuatu secara singkat, jelas, padat dalam 140 karakter namun 
diharapkan tetap memiliki konflik dan latar kisah yang luas.
Pada awalnya, fiksi 
mini adalah status-status di twitter yang beralur dan bersifat fiksi. Kemudian, Agus Noor, Clara Ng, Eka Kurniawan, Salman Aristo menjadikan fiksi mini sebagai 
komunitas. Buku "Cemburu itu Peluru" (CIP) merupakan bukti eksistensi karya 
sastra fiksimini. 
Jangan bayangkan satu halaman buku hanya diisi 3 sampai 4 
kalimat seperti rangkaian kata di atas. Setiap fiksi mini dari masing-masing 
penulis telah ditambahi cerita pendek sepanjang satu sampai dua halaman. Total 
ada 98 fiksi mini dikembangkan menjadi cerita pendek.
Siapkan secangkir kopi, karena sewaktu-waktu anda bisa mengernyitkan dahi 
kebingungan atau tertawa terbahak-bahak karena kumpulan fiksi mini ini membahas 
beragam tema mulai ketuhanan hingga cinta. Cara bertutur paling menonjol dan 
tidak biasa ditunjukkan Erdian Aji. Pada halaman 156 dia banyak menulis tanda 
titik (....................) diakhiri hanya dengan dua kalimat : "TAK ADA 
UJUNGNYA. Cinta tanpa komitmen." Ia menyadari bahwa menulis adalah kegiatan 
merdeka yang tak perlu dibatasi aturan penulisan agar imajinasi pembaca dapat 
ikut bebas menafsirkan karyanya. 
Berbeda dengan Kika Dhersy lebih memilih jalur 
"thriller" untuk mengekspresikan diri. Di ujung cerita ada sesuatu yang 
mengejutkan, seram, penuh tanda tanya.
Saya suka cover depan buku ini. Gelas kaki berisi cairan berwarna merah entah 
sirup atau anggur yang ditembak tepat di tengah sehingga isi gelas terburai 
teratur tanpa menyisakan noda di lantai. Seperti mengatakan "hei, inilah kami 
penulis fiksi mini yang merdeka tapi tidak sembrono dalam berkarya." 
Buku ini dilengkapi CD film berdurasi 5-6 menit visualisasi dari 9 fiksi mini. Saya belum 
menemukan kelemahan yang fatal dalam buku ini. Cemburu itu peluru merupakan 
alternatif bacaan untuk Anda yang menginginkan kesegaran dunia sastra 
modern.



Komentar
Posting Komentar